Selasa, 07 Maret 2017

Pemasok 90% Bahan Baku Dunia, Tapi RI Masih Impor Parfum



Indonesia saat ini menjadi salah satu pemasok bahan baku minyak atsiri di dunia. Bahkan Indonesia mampu memasok 90% bahan baku minyak atsiri jenis nilam yang biasa digunakan untuk membuat parfum.
Minyak atsiri merupakan bahan baku untuk memproduksi parfum yang berfungsi sebagai bahan pengikat (fixatif) dalam pembuatan parfum dan produk perasa makanan, pewangi dan lain-lain.
Namun sayangnya sumber bahan baku berlimpah itu belum dimaksimalkan oleh para pelaku industri pengolahan parfum di dalam negeri. Indonesia hanya mampu mengekspor bahan baku minyak atsiri dengan lebih banyak mengimpor barang jadinya salah satunya parfum.
Hingga saat ini tidak ada satupun produsen parfum di Indonesia yang mampu memproduksi  parfum dengan kualitas baik. Walhasil Indonesia menjadi salah salah satu pengimpor parfum dan produk turunan minyak atsiri.
"Sampai saat ini Indonesia memasok minyak nilam sekitar 90% kebutuhan dunia atau 1600 ton per tahun. Sekitar 40 jenis minyak atsiri dapat dihasilkan dari Indonesia," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departemen Perindustrian Fauzi Aziz dalam acara seminar  Internasional  minyak atsiri, Senin (26/10/2009).
Dikatakannya Fauzi dari 40 jenis atsiri yang tersedia  hanya 12 jenis saja yang memenuhi standar kualitas ekspor seperti minyak  minyak kayu manis, minyak akar wangi, minyak cendana, minyak kemukus, minyak nilam, minyak kenanga, minyak pala, minyak cengkeh, minyak kayu putih.

Aspek, Unsur dan Penilaian Organoleptik yang Berhubungan dengan Pencicipan dan Penciuman



Perbedaan antara Odor, Aroma, Citarasa (taste), dan Perisa (flavor)

Penilaian organoleptik adalah cara penilaian karakter mutu suatu bahan makananan dan minuman menggunakan panca indera. Indera yang digunakan untuk menilai bergantung pada karakter yang mau dinilai. Biasanya yang digunakan adalah indera pencicip di rongga mulut dan pencium di rongga hidung. Selain itu juga diperlukan indera penglihat untuk menilai warna atau rupa dan indera pendengar untuk menilai suara seperti pada sifat kerenyahan yang juga dapat melibatkan organ pendengar di telinga. Kadang-kadang juga diperlukan indera peraba untuk menilai sifat kehalusan atau kekerasan suatu bahan. Dalam pengenalan suatu sifat dengan panca indera, mutlak memerlukan stimuli (rangsangan) yang timbul dari bahan yang diuji sehingga dapat diterima oleh reseptor (syaraf penerima rangsangan) yang ada pada masing-masing indera.

Selanjutnya stimuli yang diterima reseptor akan diteruskan ke sistem syaraf pusat untuk diolah sehingga akan timbul 'kesan' terhadap bahan tersebut. 

Dalam penilaian karakteristik sifat "rasa" dari makanan atau minuman, indera pencicip dan penciuman sangat dominan peranannya. Beberapa istilah sehubungan dengan sifat yang terkait dengan "rasa" tersebut ada dalam bahasa asing (inggris) dan belum ada dalam bahasa Indonesia, karena itu istilah tersebut akan diadopsi dari bahasa aslinya.

10 Tanaman Pengganti Ganja


Banyak yang berpikir bahwa Cannabis adalah satu satunya tanaman yang tumbuh alami yang digunakan orang di seluruh dunia untuk mendapatkan halusinasi. Banyak yang tidak menyadari tanaman lain dapat memiliki efek yang sama ketika dikonsumsi. Di postingan ini setidaknya ada 10 tanaman yang dibudidayakan secara alami yang dapat membuat Anda berhalusinasi, seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com
Peringatan Keras: Bereksperimen terhadap diri sendiri maupun orang lain dengan tanaman di bawah ini, SANGAT TIDAK DIANJURKAN!!!